Kemendikbud Menghapus Sistem Uji Kompetensi Awal (Uka) Dan Menggantinya Dengan Uji Kompetensi Guru (Ukg)

JAKARTA - Keberadaan Uji Kompetensi Awal (UKA) sebagai saringan awal guru calon penerima sertifikasi hanya berumur satu tahun (2012). Mulai tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghapus sistem UKA dan menggantinya dengan Uji Kompetensi Guru (UKG). Mendikbud Mohammad Nuh menyampaikan hanya terjadi perubahan istilah saja. Pelaksanaan UKG sendiri sudah dimulai semenjak Senin (3/6) lalu. Dia menyampaikan UKG ini dijadikan saringan guru-guru yang akan mengikuti sertifikasi. "Kalau dulu yang lulus UKA berhak ikut sertifikasi. Tetapi tahun ini yang lulus UKG (karena UKA dihapus, red) berhak ikut sertifikasi 2013," tandasnya. Nuh menyampaikan tahun ini tercatat ada 700 ribu guru yang menjadi penerima definitif UKG yang berlangsung sampai Sabtu depan (15/6) itu. Para guru tadi bersaing untuk sanggup masuk dalam jadwal sertifikasi 2013. Kuota sertifikasi guru 2013 sendiri cukup terbatas, yakni hanya 350 ribu guru. Itu artinya hampir separuh penerima UKG dipastikan bakal gugur. Awalnya kuota penerima seritifikasi guru 2013 dipatok 250 ribu guru. Tetapi Kemendikbud memastikan kuota tadi ditambah sebesar 100 ribu guru, sehingga kuotanya bertambah menjadi 350 guru. Diperkirakan pelaksanaan sertifikasi guru ini berlangsung Agustus mendatang. Guru penerima sertifikasi nantinya akan mendapat akta profesi. Nah berbekal akta inilah para guru nanti berhak mendapat pinjaman profesi pendidikan (TPP) atau juga sering disebut pinjaman sertifikasi. Untuk guru PNS pinjaman sertifikasi sebesar satu kali honor pokok yang diterima per bulan. Sedangkan bagi guru non PNS, jumlah tunjangannya yaitu Rp 1,5 juta per bulan. Perlu dicatat, guru bersertifikat yang berhak mendapat TPP yaitu mereka yang mengajar minimal 24 jam pelajaran per pekan. Nuh menyampaikan tahun kemudian pelaksanaan UKA, sebagai saringan guru calon penerima sertifikasi berjalan dengan banyak gangguan. "Mulai dari kabar server mogok, tidak sanggup entri data, dan lain-lainnya," tutur mantan rektor ITS itu. Tetapi untuk tahun ini, Nuh memastikan semuanya berjalan lancar. "Minimal sepekan pelaksanaan UKG ini tidak ada kabar yang aneh-aneh," tandasnya. Nuh menyampaikan pihaknya sudah mempelajari "kisruh" UKA tahun lalu. Dia menuturkan kasus server mogok atau tidak sanggup entri data itu disebabkan lantaran kesalahan pengisian data pribadi guru. "Akibatnya itu tadi, guru tidak sanggup mengerjakan soal. Terus ambil gampangnya, menyebut server mogok." Tahun ini Kemendikbud serius memperkuat urusan entri data. Nuh menyampaikan ujian UKG murni dijalankan secara online. "Yakni penerima mengerjakan ujian secara online di depan komputer di TUK (tempat ujian kompetensi, red) yang telah ditetapkan panitia," kata dia. Dengan sistem online, terjadi penghematan luar biasa lantaran tidak memakai ongkos cetak naskah ujian ibarat ketika UKA tahun lalu. Tetapi sistem ujian full online ini rawan macet bila penerima tidak teliti mengentri data pribadi. Nuh menyampaikan kelebihan lain ujian dengan sistem online ini adalah, penerima sanggup eksklusif mengetahui skor yang didapat sesudah ujian. Untuk urusan pengumuman, akan di-ranking menunggu rangkaian ujian rampung seluruhnya. (wan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Instrumen Dan Perangkat Pengakuan Sd-Mi Format Microsoft Word Terbaru Tahun 2018/2019

Buku Guru Dan Siswa Kurikulum 2013 Sma-Smk Format Pdf Terbaru Tahun 2018/2019

Buku Guru Dan Buku Siswa Kurikulum 2013 Untuk Smp-Mts Terbaru Tahun 2018/2019